Selasa, 13 Maret 2012

BUDI DAYA KELINCI

BUDI DAYA KELINCI I. Pendahuluan Pada tahun 1982 pemerintah pernah menganjurkan agar kelinci dikembangkan sebagai ternak sumber daging untuk meningkatkan mutu gizi masyarakat. Hewan berkuping panjang ini memiliki peluang bisnis yang sangat menarik, terutama ternak kelinci sebagai sumber daging konsumsi, fur ( kulit dan bulu ), dan binatang kesayangan. Pola hidup kelinci hampir sama dengan tikus. Budidya dengan manajemen yang sederhana, kelinci dapat dikembangkan sebagai salah satu agribisnis alternatif dalam bentuk perusahaan peternakan. Jenis dan kerabat Kelinci yang dikenal di Indonesia antara lain : Pika – Marmut – Terwelu - Kelinci II. Pemilihan Bibit Bibit yang baik dalam budidaya ternak kelinci, tergantung pada tujuan budidaya apakah sebagai penghasil wool (bulu), fur (bulu dan kulit), daging, dwiguna (daging dan kulit), binatang kesayangan dan atau ternak hias. Maka diperlukan bibit dengan karakter / type yang sesuai, sehat dan lincah, ukuran kepala dan badang sesuai/imbang serta produktif. Tanda penampilan luar / exterior :  Telinga tegak, bersih  Mata bersinar, bersih  Hidung kering, bersih  Mulut kuat, kering  Badan bulat, dada lebar, padat dan singset  Bulu halus mengkilap  Kaki kokoh, otot paha tebal  Ekor tegak dan kering III. Pakan Jenis, jumlah dan mutu pakan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan dan perkembang-biakannya. Jenis pakan yang diberikan : o Hijauan o Hay o Biji-bijian o Umbi-umbian o Konsentrat Kelinci mempunyai sifat caecotrophy ( memakan kotoran sendiri ) maka sebaiknya jenis pakan hijauan jangan diberikan dalam bentuk segar. Bahan pakan dipilih yang disukai ternak, mudah didapat, murah tetapi kandungan nutrisinya cukup sesuai kebutuhan hidup, bersih, dan tidak busuk. Pemberian pakan dua atau tiga kali sehari, mengingat sifat kelinci sebagai binatang malam, maka volume pemberian pakan terbanyak diberikan pada waktu sore atau malam hari. Persediaan air minum yaitu air yang bersih mutlak diperlukan, terutama ketika mengkonsumsi pakan kering seperti konsentrat, pelet, hay, biji-bijian dan limbah hasil pengolahan pertanian seperti dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah dan bungkil kedelai. IV. Kandang dan Perlengkapannya A. Lokasi Apapun bentuk dan ukuran kandang, penempatan kandang kelinci membutuhkan lokasi yang mendapat sinar matahari pagi, sejuk, ventilasi sempurna, tempat kering, lingkungan tenang dan tak jauh dari rumah. B. Lantai Kandang Lantai kandang dapat dibuat dari bambu atau kayu, kawat , tanah. Bila lantai kandang dari bambu, bagian kulitnya dipasang menghadap keatas, bila lantai kandang dari kayu, kisi-kisinya diatur berjarak 2 – 3 cm sehingga air kencing dan kotoran dapat langsung jatuh. Bila lantai kandang dari tanah, sebaiknya dilapisi batu bata atau semen. Dengan lantai yang keras dan kering, kelinci tidak akan membongkar-bongkar tanah. Bila menggunakan kawat, ada sebagian yang terbuat dari lembaran papan. Lantai kawat sangat melelahkan otot-otot kaki kelinci, dengan adanya lembaran papan dapat digunakan untuk beristirahat. Lantai kandang dari kawat yang paling ideal, karena kotoran kelinci dapat langsung jatuh keluar kandang, lantaipun tetap kering tidak lembab yang diakibatkan karena air kencing dan air minum yang tumpah. C. Konstruksi Kandang Bangunan kandang dapat dibuat dari kayu dan dinding kawat. Tiap ruang kandang cukup luas untuk menampung seekor induk dan anak-anak yang lahir sanpai saatnya penyapihan. Ukuran kandang : - Tipe kelinci Ringan : 120 x 75 x 40 cm - Tipe kelinci Sedang : 150 x 75 x 45 cm - Tipe kelinci Berat : 180 x 75 x 50 cm Untuk memudahkan pengelolaan dan menjaga kebersihan, pintu kandang harus cukup besar sehingga dengan mudah untuk mengeluarkan dan memasukkan sangkar, tempat pakan, tempat minum dan keperluan lainnya. Ukuran pintu kandang minimal 35 x 40 cm. Satu petak kandang ukuran tersebut diatas dapat dihuni sepasang kelinci dara atau dewasa yang dijodohkan. Kalau pejantan dan induk betina akan dipisahkan dalam satu petak kandang, maka bagian tengah kandang harus dibatasi dengan dinding papan tertutup rapat. Kedua induk hidup bersebelahan tetapi tidak saling melihat. Bagi pejantan, kandang itu bisa juga digunakan untuk mengawini betina yang sewaktu-waktu dimasukkan. Satu petak kandang ukuran tersebut diatas dapat dihuni anak kelinci lepas saih 4 – 10 ekor. Anak kelinci disapih ketika berumur 42 – 56 hari, dan dapat dipelihara lebih lanjut sampai umur 4 – 6 bulan. D. Sarana Kandang 1. Kotak sangkar, Sebagai tempat yang nyaman bagi induk yang melahirkan, sekaligus tempat berlindung bagi anak-anak kelinci yang baru dilahirkan. Ukuran kotak sangkar ; 30 x 30 x 40 cm, dengan ukuran lubang pintu 15 x 20 cm, yang terletak setinggi 10 cm dari alas/dasar kotak sangkar. Agar anak kelinci tidak keluar sangkar sebelum waktunya. 2. Tempat Pakan dan Minum Bentuk dan bahan bisa bervariasi, ukuran wadah minimal sedalam 7 – 10 cm, dengan diameter 15 – 20 cm. Wadah mudah dipasang dan diambil, tetapi usahakan tidak mudah digulingkan oleh kelinci. 3. Perlengkapan lain Sarana perlenkapan yang harus tersedia seperti sikat / sapu lantai, sisir untuk merapikan bulu timbangan bobot badang untuk mengetahui pertumbuhan/berat badan. Pada saat induk akan melahirkan, perlu disediakan jerami secukupnya untuk penyusunan sarang dalam kotak sangkar menjadi alas tidur bagi anak-anaknya. V. Perkembang-biakan  Kelinci dapat melahirkan empat kali dalam setahun,  Sekali melahirkan 6 – 12 ekor anak.  Induk / betina berproduksi sampai umur 6 tahun,  Dewasa Kelamin, kelinci berbeda beda tergantung ras dan jenis kelamin. Betina pada umumnya lebih cepat dewasa kelamin dibandingkan dengan yang jantan  Tanda-tanda Birahi  Data Biologis Kelinci : -Lama Hidup : 5 – 10 tahun -Lama produksi : 1 – 3 tahun -Lama bunting : 28 – 35 hari -Lama penyapihan: 6 – 8 minggu -Umur dewasa : 4- 10 bulan -Umur dikawinkan : 6 – 12 bulan -Kawin sesudah beranak : 1 minggu setelah anak disapih. -Siklus kelamin : poiestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting. -Siklus birahi : sekitar 2 minggu -Periode estrus : 11 – 15 hari -Ovulasi terjadi pada hari kawin (9–3 jam kemudian ) -Fertilitas : 1 – 2 jam sesudah kawin -Volume darah : 40 ml/kg berat badan. -Bobot badan rata-rata dewasa Kelinci tipe sedang : 4 kg VI. Penyakit Tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit cukup tinggi berkisar 15 – 40 %. Dengan beberapa faktor penyebab antara lain : kelengahan sanitasi kandang , kualitas dan kuantitas pakan kurang, air minum yang kotor dan kurang (kering), zat nutrisi jelek, tertular dari kelinci lain yang sakit, maka kelinci yang ada gejala sakit sebaiknya segera pisahkan dan dikarantinakan untuk dirawat tersendiri. Beberapa penyakit yang sering menyerang : 1.Enteristis Kopleks, menyerang alat pernafasan, korbannya pada anak kelinci yang masih menyusu. Gejalanya ; kembung, mencret, diarhe, posisi membungkuk, tinja seperti jelly. Pengobatan ; singkirkan pakan hijauan, ganti pakan dengan hay dan ganti jua air minum yang dicampur antibiotik 2. Pasteurellosis, sering menyerang pada alat pernafasan kelinci dewasa. Penyebabnya adalah kuman pasteurella multoksida. Pencegahannya dengan kebersihan kandang, ventilasi yang baik. 3.Young Doe Syndrome, terjadi pada kelinci-kelinci betina kelompok kelahiran pertama dan kedua. Gejalanya bengkak pada kelenjar susu, luka pada puting susu sehingga induk tidak mau menyusui anaknya. Pengobatan ; dengan suntik penicillin, oxylin, dexatozoon, sulfastrong. 4. Koksidiosis, biasa menyerang kelinci yang dipelihara diatas lantai tanah. Penyebabbya jenis kuman parasit yang menyerang ususatau hati. Gejalanya; badan kurus nafsu makan turun dan lesu, gigi berkerot-kerot, berak mencret berapur darah atau lendir putih. Pengobatan dengan obat-obat yang mengandung sulfa , tetracyclin Noxal dan atau Stop diare. Sanitasi kandang dilakukan dengan ketat. 5. Sembelit, tidak bisa berak kencing sedikit sekali, gelisah Berikan pakan seibang air minum cukup, tambahkan v itamin dan mineral. 6. Cacingan 7. Makan Bulu, pertanda pakan yang disajikan kurang mengandung protein dan serat kasar terutama pakan hijauan . 8 Kanibal, pandangan liar dan beringas, pertanda pakan Dan air minum yang disajikan kurang baik gizinya dan jumlahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kami membutuhkan komentar anda..